MDG99, also known as the Millennium Development Goal 99, was established by the United Nations as part of the Millennium Development Goals (MDGs) in 2000. MDG99 focused on improving global health and well-being, with the aim of reducing child mortality, improving maternal health, combating HIV/AIDS, malaria, and other diseases, and ensuring environmental sustainability. Selama bertahun-tahun, MDG99 telah berdampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan global, dengan kemajuan yang dibuat di banyak bidang.
Salah satu pencapaian utama MDG99 adalah pengurangan yang signifikan dalam tingkat kematian anak. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, tingkat kematian di bawah lima global turun 53% antara tahun 2000 dan 2015, menyelamatkan nyawa jutaan anak. Ini dicapai melalui peningkatan akses ke layanan perawatan kesehatan, program imunisasi, dan peningkatan nutrisi untuk anak -anak di negara -negara berkembang.
MDG99 juga berfokus pada peningkatan kesehatan ibu, dengan tujuan mengurangi angka kematian ibu. Sementara kemajuan di bidang ini lebih lambat dibandingkan dengan kematian anak, ada perbaikan dalam akses ke layanan perawatan kesehatan ibu dan petugas kelahiran yang terampil di banyak negara. Namun, angka kematian ibu masih tetap tinggi di banyak bagian dunia, khususnya di Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan.
Dalam perang melawan HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya, MDG99 membuat langkah yang signifikan dalam meningkatkan akses ke program pengobatan dan pencegahan. Respons global terhadap epidemi HIV/AIDS menyebabkan penurunan yang signifikan dalam infeksi baru dan kematian terkait AIDS. Program pengendalian malaria, seperti jaring tempat tidur yang diobati dengan insektisida dan obat-obatan anti-malaria, telah membantu mengurangi beban penyakit di banyak negara. Namun, tantangan tetap dalam memerangi penyakit seperti tuberkulosis dan penyakit tropis yang diabaikan, yang terus mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
MDG99 juga menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan global. Akses ke air bersih dan sanitasi, serta upaya untuk memerangi polusi udara dan perubahan iklim, berdampak langsung pada hasil kesehatan. Peningkatan akses ke air bersih dan sanitasi telah membantu mengurangi prevalensi penyakit yang ditularkan melalui air seperti diare, sementara upaya untuk memerangi polusi udara telah mengurangi beban penyakit pernapasan di banyak daerah perkotaan.
Sementara MDG99 telah membuat kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan global, masih ada banyak tantangan yang tersisa. Ketidaksetaraan dalam akses ke layanan perawatan kesehatan, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah, terus menjadi penghalang utama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh MDG99. Selain itu, ancaman kesehatan yang muncul seperti resistensi antimikroba dan penyakit tidak menular menimbulkan tantangan baru yang membutuhkan respons global yang terkoordinasi.
Sebagai transisi dunia ke Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) pada tahun 2015, komunitas global harus terus membangun kemajuan yang dibuat di bawah MDG99 untuk lebih meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan global. Ini akan membutuhkan peningkatan investasi dalam sistem perawatan kesehatan, komitmen politik yang kuat, dan kolaborasi yang lebih besar antara negara dan organisasi internasional. Dengan bekerja bersama, kami dapat memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke layanan perawatan kesehatan yang mereka butuhkan untuk hidup sehat dan memenuhi kehidupan.